Rabu, 20 Agustus 2014

Mengenal ajaran sesat di Indonesia


SAYA BERSAKSI TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN MUHAMMAD ADALAH UTUSAN ALLAH

ALLOHUMMA SOLLI ALA MUHAMMAD WA ALA ALI MUHAMMAD

Mengenal ajaran yang sesat...di Malang
inna lillahi wa inailaihhi rojiun, lakum dinukum waliadin
Ceritanya begini, ane sebenernya lagi ada masalah keluarga, lalu ane mampir lah ktmu saudara ane. dia bilang buat atasin masalah itu semua baca Sholawat Wahidiyah di AJARAN WAHIDIYAH, klo mau malam kamis ada perkumpulannya ikut.

pas malam kamis ane coba datang, disana berkumpul kurang lebih 20 orang lokasinya dibilangan Sunter jakarta utara, nah pas awal2 ikutin ane sih, masi yakin ini bener. nah abis itu waktu dengerin ceramahnya kok rada aneh....yang buat ane bingung jadinya mengenai agama ane....terus pas gitu kelar ceramah. ada ritual berdiri ke 4 Penjuru...di selingi dengan do'a...pertama ke Barat, Utara, Timur dan Selatan.karena ane ga pernah ikut Sholawat kaya gini segala. uda gitu sesepuhnya yg di Kediri itu dipanggil Dengan Sebutan ROMO, bagi ane ga lazim untuk ukuran seorang kyai Haji dipanggil spt itu. tambahan ini ajaran Pusatnya diDaerah KEDIRI di YAYASAN PERJUANGAN WAHIDIYAH dan PONDOK PESANTREN KEDUNGLO.
karena di dalamnya terdapat ketentuan-ketentuan atau ajaran-ajaran yang sama sekali tidak ada dasarnya dalam syari'at agama Islam, antara lain:
1.  Pada waktu pertama kali sholawat wahidiyah tersebut disebar luaskan oleh pendirinya, yaitu KH. Abdul Majid (almarhum), beliau membuat selebaran tertulis yang menyatakan bahwa barangsiapa yang mengamalkan sholawat wahidiyah selama 40 hari, permintaannya pasti terkabul. Dan jika ternyata tidak terkabul, beliau berani dituntut di dunia dan di akhirat. Dan pada waktu di masjid Bululawang Malang beliau saya taanya tentang dasar dari pernyataan ini, ternyata beliau tidak dapat menjawab dengan jawaban yang benar.
2.  Setelah beliau wafat, para murid beliau, yaitu orang-orang yang mengamalkan sholawat wahidiyah juga membawa selebaran yang menyatakan bahwa barangsiapa yang mengamalkan sholawat wahidiyah, maka dia akan menjadi ahli ma'rifat. Dan di antara mereka ini pada waktu dialog dengan saya juga tidak dapat memberikan dasar nasnya. [2]




Tidak ada komentar:

Posting Komentar